Holla
Kemarin udah bahas Expectancy Violations Theory (Teori Pelanggaran Harapan). Bagaimana, apakah kalian paham? Untuk memahami teori lebih mudah yuk lihat contoh kasus di bawah
Sebelumnya, aku mau mengulang sedikit materi Expectancy Violations Theory (Teori Pelanggaran Harapan)
Expectancy Violations Theory (Teori Pelanggaran Harapan) adalah sebuah harapan manusia ke manusia lain dalam jarak perilaku non-verbal ke lawan bicara. Sebab, memiliki jarak non-verbal memberikan kenyamanan saat berkomunikasi.
Tindakan Wartawan Kepada Rachel Vennya Berpotensi Menyebabkan Pelanggaran Valensi, Kok Bisa?
Tanggal 11 oktober 2021 media dihebohkan dengan perbuatan selebgram
“Rachel Vennya” yang diketahui tidak
menjalankan kewajiban karantina selama delapan hari sehabis berpergian dari
luar negri. Rachel Vennya kabur dari Wisma Atlet Pademangan bersama kekasih Rachel Vennya, Salim Nauderer;
manajernya, Maulida Khairunnia dan seorang staf DPR nonaktif, Ovelina Pratiw. Hasil Laporan Polda Metro Jaya dberhasil kabur dengan mendapatkan bantuan dari
petugas protokoler Bandara Soekarno-Hatta.
Kemudian, hari Kamis, 21 Oktober 2021 Rachel Vennya dan Salim Nauderer
memenuhi panggilan penyidik dari Polda Metro Jaya. Seluruh media meliput moment
tersebut. Namun, terlihat puluhan wartawan berdesak-desakan,
tidak memberikan jarak untuk Rachel Vennya dan Salim
Nauderer untuk berjalan
menuju mobil pribadinya, melontarkan kalimat atau kata yang tidak panta. Sehingga, para wartawan tidak dapat mewawancarai dan mengambil gambar Rachel Vennya. Kekasih Rachel Venya, Salim Nauderer
berusaha melindungi Rachel Venya dari desakan awak media untuk bertanya
terkait pemeriksaan. Diketahui Salim Nauderer berantem dengan awak media karena, salah satu wartawan bertertiak dan mengaku telah dipukul oleh Salim Nauderer. Sementara itu, respon yang diberikan salim dengan isyarat tangan bahwa ia tidak
merasa memukul wartawan tersebut.
A nalisis Kasus
1. Asumsi Teori
• Harapan mendorong interaksi manusia
Judee K. Burgoon menyampaikan pendapatnya, individu yang melaksakan interaksi dengan individu lain tentunya timbul sejumlah harapan bagaimana cara pesan tersebut harus disampaikan, bagaimana lawan bicara menyampaikan pesannya dan memiliki berbagai harapan tentang bagaimana orang lain harus berpikir dan berperilaku.
Gambar 1.1 Wartawan menghalangi Rachel Vennya dan Salim Nauderer untuk berjalan menuju mobil |
Dalam kasus ini, Hukum Indonesia mengajarkan bahwa hubungan tersangka dengan hakim digarisbawahi oleh rasa hormat professional. Hakim memiliki status sosial lebih tinggi dari tersangka, Rachel Vennya. Oleh karena itu, muncul harapan masyarakat kepada hakim dalam proses kasus yang dihadapi selebgram “Rachel Vennya”. Harapan yang muncul yaitu, masyarakat mengharapkan hakim menyelediki kasus dengan benar dan penuh pengawasan, memberikan sanksi yang sesuai dengan hukum indonesia. Masyarakat juga mengharapkan hakim memberikan hukum yang tegas dan adil, sebab masyarakat tidak ingin perbuataan terulang kembali oleh masyarakat lain, khususnya artis – artis yang seharusnya menjadi contoh baik untuk masyarakat.
2. Zona
Proksemik
Mengapa
demikian?
Hayo,
menurut kalian mengapa menggunakan Jarak Sosial Zona Publik?
Yuk,
perhatikan gambar zoma proksemik di bawah
![]() |
Gambar 2.1 Zona Proksemik |
Berdasarkan gambar di atas bahwa Jarak Sosial Zona Publik berada di tempat umum. Nah, sesuai dengan kasus yang terjadi Rachel Vennya dan Salim di Polda Metro Jaya, dimana tempat tersebut merupakan tempat umum. Harusnya, wartawan memberikan jarak 12 kaki ataupun bahkan jaraknya lebih, supaya tersangka Rachel Vennya dapat merasakan kenyamanan untuk berjalan menuju mobilnya, tidak dihalangi, tidak didorong, bahkan sampai desak – desakan.
3. Wilayah
4. Pelanggaran Valensi
Ketika
individu berbicara kepada lawan bicara mereka memiliki harapan. Harapan yang
muncul didasarkan pada norma-norma sosial individu. Namun, ketika harapan
dilanggar, seseorang banyak menggunakan Teori Pelanggaran Harapan untuk
mengevaluasi pelanggaran pada valensi. Pelanggaran valensi mengacu dengan
penilaian positif atau negatif dari perilaku yang tidak terduga. Pelanggaran Valensi berfokus pada penyimpangan dari suatu harapan. Pelanggaran Valensi membutuhkan pemaknaan suatu pelanggaran melalui interpretasi dan evaluasi
(Burgoon & Hale, 1988). Sederhananya, komunikator mencoba menafsirkan makna
pelanggaran dan memutuskan apakah mereka menyukainya.
Jadi, tindakan wartawan yang menghalangi, mendorong Rachel Vennya untuk berjalan menuju mobil, bahkan sampai desak – desakan antara wartawan satu dengan yang lain, dan menimbulkan pertikaian antara wartawan dengan Salim Nauderer. Karena, wartawan merasa mendapatkan pukulan dari Salim Nauderer dan juga tindakan verbal yang dilakukan wartawan dengan melontarkan kata dan kalimat tidak pantas kepada rachel vennya dapat ditafsirkan bahwa wartawan berperilaku sebagai ekspresi superioritas atau intimidasi. Akibatnya, valensi pelanggaran akan menjadi negaf dan mungkin melihat pelanggaran sebagai sesuatu yang positif.
Kesimpulan
Wartawan mempunyai harapan kepada Rachel Vennya untuk menyampaikan laporan hasil persidangan di Polda Metro Jaya. Namun, pihak pribadi dari Rachel Vennya tidak ingin memberikan pernyataan. Pihak Rachel Vennya dan Salim Nauderer juga mengharapkan wartawan media dapat berperilaku dan berpikir dengan sopan dan baik. Dengan memberikan Jarak Sosial Zona Publik, yaitu jarak antara wartawan dengan Rachel Vennya dan Salim Nauderer 12 kaki ataupun bahkan jaraknya lebih, sehingga tidak menghalangi untuk berjalan menuju mobil sampai terjadinya desak – desakan dan berpikir terlebih dahulu ketika ingin berbicara sehingga tidak melontarkan kata atau kalimat yang tidak pantas ke Rachel Vennya dan Salim Nauderer. Karena, akan menimbulkan pelanggaran valensi dari perilaku dan tindakan yang sudah dilakukan oleh wartawan terhadap Rachel Vennya.