Hollaa ≧◠ᴥ◠≦
Kehidupan sosial di masyarakat tentunya terdapat komunikasi verbal maupun non-verbal. Nah, Apakah kalian tau? Jika dalam Expectancy Violation Theory (Teori Pelanggaran Harapan) manusia memiliki harapan kepada masyarakat ketika sedang melakukan komunikasi nonverbal, agar dapat memberikan kenyamanan saat berkomunikasi.
Pastinya kalian mau dong lawan berbicara memiliki kenyamanan saat sedang berkomunikasi dengan kita? Yuk! Baca Expectancy Violation Theory (Teori Pelanggaran Harapan) sampai habis (ˆ▿ˆc)
1. Latar Belakang Penemu
Judee K. Burgoon merupakan seorang teoritikus wanita yang terkenal dengan ketekunan dalam melakukan penelitian diberbagai dimensi komunikasi nonverbal dari tahun 1970 – 1990. Ia juga seorang profesor komunikasi yang berasal dari Universitas Arizona AS dan Alumni dari Lowa State University (S1), lllinois State University (S2), dan West Virginia University (S3). Hasil pemikiran dari Judee K. Burgoon sudah dipublishkan diratusan artikel dalam jurnal dan buku ilmu komunikasi sehingga, memberikan sebuah pengaruh yang besar terhadap pemikiran – pemikiran masyarakat. Tidak hanya Expectancy Violation Theory (Teori Pelanggaran Harapan) saja. Namun, Judee K. Burgoon mengemukakan pendapat dalam Interpersonal Adaptation Theory dan Interpersonal Deception Theory.
2. Definisi
Expectancy Violations Theory (EVT) dapat didefinisikan sebagai berikut, terdapatnya sebuah harapan dari manusia dalam jarak perilaku non-verbal lawan bicara. Munculnya sebuah harapan tersebut karena, dapat memberikan kenyamanan saat berkomunikasi dengan lawan pembicara, lho guys!
Expectancy Violations Theory (EVT) memiliki kaitannya terhadap struktur pesan non-verbal. Hal tersebut, memberikan sebuah tegasan bahwa saat manusia melanggar norma-norma komunikatif, pelanggaran dapat dirasakan baik atau tidak tergantung pada persepsi penerima terhadap pelanggar. Judee K. Burgoon berpendapat bahwa, “Perubahan tak terduga dalam jarak percakapan antara komunikator membangkitkan dan seringkali ambigu.”
3. Asumsi Teori
• Harapan mendorong interaksi manusia
Definisi harapan adalah kognisi dan perilaku yang ditentukan dalam percakapan dengan orang lain. Oleh karena itu, harapan harus mencakup perilaku nonverbal dan verbal individu.
Judee K. Burgoon menyampaikan pendapatnya, individu yang melaksakan interaksi dengan individu lain tentunya timbul sejumlah harapan bagaimana cara pesan tersebut harus disampaikan, bagaimana lawan bicara menyampaikan pesannya dan memiliki berbagai harapan tentang bagaimana orang lain harus berpikir dan berperilaku.
Terdapat dua jenis harapan menurut Judee yaitu :
- Harapan Pra-Interaksi
Jenis pengetahuan dan keterampilan interaksional yang dimiliki komunikator sebelum dia memasuki percakapan. Orang tidak selalu mengerti apa yang diperlukan untuk memulai dan mempertahankan percakapan. Beberapa pembicara mungkin sangat argumentatif dan yang lain mungkin sangat pasif. Individu tidak mengharapkan perilaku ekstrem seperti itu dalam dialog mereka dengan orang lain.
- Harapan Interaksi
Berkaitan dengan kemampuan individu untuk melakukan interaksi itu sendiri. Individu mengharapkan lawan bicara untuk menjaga jarak percakapan yang tepat.
![]() |
3.3 Contoh Harapan Interaksi, dalam berkomunikasi dengan orang lain perilaku mendengarkan dan melihat kontak mata lawan bicara. |
Hal tersebut yang sering diharapkan oleh lawan pembicara. Sejumlah perilaku lainnya penting untuk dipertimbangkan ketika menepatkan peran harapan sebelum dan selama interaksi berlangsung.
• Harapan untuk perilaku manusia dipelajari
Individu mempelajari ekspektasi mereka baik dari budaya pada umumnya maupun individu dalam budaya itu. Contohnya :
Budaya Amerika Serikat mengajarkan bahwa hubungan dosen dengan mahasiswa digarisbawahi oleh rasa hormat profesional. Meskipun tidak secara eksplisit dinyatakan sebagian besar ruang kelas perguruan tinggi, dosen memiliki status sosial lebih dari mahasiswa. Oleh karena itu, harapan tertentu ada dalam hubungandengan siswa mereka. Harapan yang muncul yaitu, mahasiswa mengharapkan dosen memiliki pengetahuan tentang materi perkulihaan, memaparkan materi kepada mahasiswa dengan cara yang jelas, dan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan mahasiswa tentang suatu topik. Mahasiswa juga mengharapkan dosen dapat untuk mengenali, mengakui, dan menegaskan mahasiswa di kelas yang menawarkan pemikiran mereka (Schrodt et al., 2008). Hubungan Mahasiswa-Dosen sebagai contoh dari budaya yang mengajarkan manusia memiliki harapan untuk perilaku manusia dipelajari.
• Orang membuat prediksi tentang perilaku nonverbal
Asumsi ketiga berkaitan dengan prediksi yang dibuat manusia tentang komunikasi nonverbal, ahli teori EVT telah menerapkan gagasan harapan untuk perilaku verbal. Meskipun demikian, pernyataan asli EVT terkait secara khusus dengan perilaku nonverbal. Untuk tujuan ini, penting untuk menunjukkan keyakinan yang melekat dalam teori: Orang membuat prediksi tentang perilaku nonverbal orang lain.
4. Zona Proksemik
- Jarak Ruang Intim
Jarak Ruang Intim mencakup perilaku dengan jarak 0-18 inci (46 sentimenter). Contoh jarak intim digunakan dalam kehidupan sehari – sehari untuk orang – orang terdekat, seperti pasangan suami istri.
![]() |
Gambar 4.2 Contoh Jarak Ruang Intim dalam pasangan suami istri sedang mengobrol dengan jarak cukup dekat dan intens. |
- Jarak Sosial Zona Pribadi
Jarak Ruang Pribadi mencakup perilaku dengan jarak dari 18 inci hingga 4 kaki. Menurut Hall (1966), jarak pribadi menjadi sedekat seperti memegang tangan orang lain untuk menjaga jarak lengan seseorang. Contoh Jarak ruang pribadi akan digunakan untuk keluarga dan teman.
Namun, Titik terjauh—4 kaki—biasanya dicadangkan untuk hubungan yang tidak terlalu pribadi, seperti pegawai penjualan. Hall menunjukkan bahwa dalam zona jarak pribadi, suara biasanya sedang, panas tubuh dapat dideteksi, dan nafas serta bau badan dapat terlihat.
- Jarak Sosial Zona Pasial
Jarak Sosial Zona Pasial mencakup perilaku dengan jarak dari 4 hingga 12 kaki, jarak sosial zona pasial biasanya diperuntukkan bagi mereka yang berada dalam lingkungan sosial yang santai, misalnya, pesta koktail. Meski jaraknya terlihat agak jauh, tentu pasti kita pasti bisa merasakan tekstur kulit dan rambut di jarak sosial dalam hubungan formal rekan kerja. Dengan demikian, contoh jarak sosial zona pasial dipergunakan dilingkungan rekan kerja kantor.
- Jarak Sosial Zona Publik
Jarak sosial zona publik mencakup perilaku dengan jarak 12 kaki ataupun jaraknya lebih. Contoh jarak sosial zona publik digunakan dalam interaksi sosial seperti diskusi di kelas antara guru dan siswa.
5. Wilayah
- Wilayah utama, menandakan domain eksklusif individu. Contoh, bengkel atau komputer milik sendiri adalah wilayah utama. Faktanya, banyak orang menempatkan nama mereka di wilayah utama mereka untuk lebih menandakan kepemilikan.
- Wilayah sekunder, menunjukan hubungan personal seseorang dengan sebuah area atau benda. Wilayah sekunder tidak eksklusif untuk seorang individu, tetapi individu tersebut merasakan semacam asosiasi dengan wilayah tersebut. Contoh, mahasiswa pendidikan vokasi menganggap perpustakaan kampus adalah wilayah sekunder mereka; mereka tidak memiliki gedung, tetapi mereka sering menempati ruang di dalam gedung.
- Wilayah publik, tempat - tempat area yang terbuka untuk semua orang. Contoh pantai, taman, bioskop, dan area transportasi umum.
6. Pelanggaran Valensi
Ketika individu berbicara kepada lawan bicara mereka memiliki harapan. Harapan yang muncul didasarkan pada norma-norma sosial individu. Namun, ketika harapan dilanggar, seseorang banyak menggunakan Teori Pelanggaran Harapan untuk mengevaluasi pelanggaran pada valensi. Pelanggaran valensi mengacu dengan penilaian positif atau negatif dari perilaku yang tidak terduga. Valensi pelanggaran berfokus pada penyimpangan dari suatu harapan. Valensi pelanggaran membutuhkan pemaknaan suatu pelanggaran melalui interpretasi dan evaluasi (Burgoon & Hale, 1988). Sederhananya, komunikator mencoba menafsirkan makna pelanggaran dan memutuskan apakah mereka menyukainya. Jika, misalnya, seorang profesor berbicara sangat dekat dengan Anda, Anda dapat menafsirkan perilaku tersebut sebagai ekspresi superioritas atau intimidasi. Akibatnya, valensi pelanggaran akan menjadi negative atau Anda mungkin melihat pelanggaran sebagai sesuatu yang positif; Anda mungkin berpikir profesor menunjukkan rasa koneksi. Maka, valensi pelanggaran Anda akan positif. Sebagian besar penelitian di bidang pelanggaran menunjukkan bahwa pelanggaran cenderung berdampak negatif pada hubungan dekat.
Bagaimana pemaparan Expectancy Violation Theory (Teori Pelanggaran Harapan) di atas? Nah, langsung dipraktikan dalam kehidupan sehari - hari ketika ingin berinteraks, agar lawan bicara memiliki kenyamanan saat berbagi cerita atau berdiskusi dengan kita(っ^▿^)
Terima kasih sudah membaca tulisan blog yaaaa (✿◠‿◠)
Yukkk! Berdiskusi dikolom komentar dan bagikan pengalaman pribadi di kehidupan sehari - hari yang relevan dengan pemarapan Expectancy Violation Theory (Teori Pelanggaran Harapan) di atas ✍≧◠‿◠≦
Referensi : West, R., Turner, L.H (2009). Introducing Communication Theory - Analysis and Applicaion. Edisi ke-empat.
Penulis merupakan mahasiswa semester 1 Jurusan Hubungan Masyarakat Program Vokasi Universitas Indonesia
Wah keren banget kak! materinya sangat mudah dipahami
ReplyDeletematerinya bermanfaat banget!
ReplyDeleteAlhamdulillah, tunggu tulisan blog aku yan selanjutnya yaaa
Deletebermanfaat banget mudah dipahami jugaa makasih yaaa
ReplyDeleteMakasih atas materinya yang bermanfaat ini, sehingga nambah ilmu pengetahuan tentang komunikasi
ReplyDeleteWahh... informasi yang berguna untuk menambah wawasan terimakasih kepada penulis��
ReplyDeleteBermanfaat banget🤩
ReplyDeletegokil dibahas secara singkat dan detail
ReplyDeleteMaterinya sangat mudah dipahami dan sangat bermanfaat. Terima kasih
ReplyDeletematerinya sangat bermanfaat, mudah dipahami dan menambah pengetahuan bagi para pembacanyaa.. terimakasiih
ReplyDeletewahh keren banget materinya jadi lebih paham tentang EVT!!
ReplyDeletewihh kerenn bangett!!! materinya sangat bermanfaat dan menambah wawasan
ReplyDeleteKeren banget nih, materinya bermanfaat juga
ReplyDeletewah keren bangett ternyata hal-hal sederhana bisa dijelaskan lewat teori komunikasi ya.. insightfull banget!!
ReplyDeletewihh keren bangeet, very insightful! :D
ReplyDeleteWahh sangat sangat bermanfaat bgt, makin luas wawasannya
ReplyDeleteWow keren banget materinya!
ReplyDeleteMakasih ya informasinya, request bahas teori psikologi dong
ReplyDeleteAlhamdulillah :) Terima kasih ya sudah mengujungi dan membaca blog aku, oke tunggu aja yaaaa.
Deletetanpa disadari dalam berinteraksi atau berkomunikasi dengan lawan bicara ternyata terdapat arti tersendiri yahh, dan sudah ada penelitiannya jugaa. terima kasih penulis sudah memaparkan dengan baik ;)
ReplyDeleteHai mitha. Iya betul sekali :)
DeleteTerima kasih kembalii yaaaa, tunggu karyaku selanjutnya yaa
Infonya bermanfaat banget Mell. Baru tau ternyata harapan seseorang dalam komunikasi itu ada ilmu nya sendiri juga ya. Ilmu ini bermanfaat bangett supaya kita bisa saling mengerti satu sama lain juga 😭. Nice ingfoo makasih Amel xixixi
ReplyDeleteHai Meli, Terima kasih ya sudah mengujungi dan membaca blog aku :)
Delete