Monday, December 13, 2021

Expectancy Violations Theory (Teori Pelanggaran Harapan)

Hollaa ≧◠ᴥ◠≦ 

Kehidupan sosial di masyarakat tentunya terdapat komunikasi verbal maupun non-verbal. Nah, Apakah kalian tau? Jika dalam Expectancy Violation Theory (Teori Pelanggaran Harapan) manusia memiliki harapan kepada masyarakat ketika sedang melakukan komunikasi nonverbal, agar dapat  memberikan kenyamanan saat berkomunikasi.

Pastinya kalian mau dong lawan berbicara memiliki kenyamanan saat sedang berkomunikasi dengan kita? Yuk! Baca Expectancy Violation Theory (Teori Pelanggaran Harapan) sampai habis (ˆ▿ˆc)



1. Latar Belakang Penemu



Gambar 1.1 Judee K. Burgoon.


Judee K. Burgoon merupakan seorang teoritikus wanita yang terkenal dengan ketekunan dalam melakukan penelitian diberbagai dimensi komunikasi nonverbal dari tahun 1970 – 1990. Ia juga seorang profesor komunikasi yang berasal dari Universitas Arizona AS dan Alumni dari Lowa State University (S1), lllinois State University (S2), dan West Virginia University (S3). Hasil pemikiran dari Judee K. Burgoon sudah dipublishkan diratusan artikel dalam jurnal dan buku ilmu komunikasi sehingga, memberikan sebuah pengaruh yang besar terhadap pemikiran – pemikiran masyarakat. Tidak hanya Expectancy Violation Theory (Teori Pelanggaran Harapan) saja. Namun, Judee K. Burgoon mengemukakan pendapat dalam  Interpersonal Adaptation Theory dan Interpersonal Deception Theory.


2. Definisi

Expectancy Violations Theory (EVT) dapat didefinisikan sebagai berikut, terdapatnya sebuah harapan dari manusia dalam jarak perilaku non-verbal lawan bicara. Munculnya sebuah harapan tersebut karena, dapat memberikan kenyamanan saat berkomunikasi dengan lawan pembicara, lho guys!

Expectancy Violations Theory (EVT) memiliki kaitannya terhadap struktur pesan non-verbal. Hal tersebut, memberikan sebuah tegasan bahwa saat manusia melanggar norma-norma komunikatif, pelanggaran dapat dirasakan baik atau tidak tergantung pada persepsi penerima terhadap pelanggar. Judee K. Burgoon berpendapat bahwa, “Perubahan tak terduga dalam jarak percakapan antara komunikator membangkitkan dan seringkali ambigu.”


3. Asumsi Teori

• Harapan mendorong interaksi manusia

Definisi harapan adalah kognisi dan perilaku yang ditentukan dalam percakapan dengan orang lain. Oleh karena itu, harapan harus mencakup perilaku nonverbal dan verbal individu.


Gambar 3.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi harapan seseorang.

Judee K. Burgoon menyampaikan pendapatnya, individu yang melaksakan interaksi dengan individu lain tentunya timbul sejumlah harapan bagaimana cara pesan tersebut harus disampaikan, bagaimana lawan bicara menyampaikan pesannya dan memiliki berbagai harapan tentang bagaimana orang lain harus berpikir dan berperilaku.

Terdapat dua jenis harapan menurut Judee yaitu :
  • Harapan Pra-Interaksi
Jenis pengetahuan dan keterampilan interaksional yang dimiliki komunikator sebelum dia memasuki percakapan. Orang tidak selalu mengerti apa yang diperlukan untuk memulai dan mempertahankan percakapan. Beberapa pembicara mungkin sangat argumentatif dan yang lain mungkin sangat pasif. Individu tidak mengharapkan perilaku ekstrem seperti itu dalam dialog mereka dengan orang lain.

                                                


Gambar 3.2 Contoh Harapan Pra-Interaksi, Tahap ini dokter melakukan
persiapan dengan cek tensi terlebih dahulu sebelum berkomunikasi dengan pasien.
Setelah itu, dokter merancang strategi untuk menjelaskan ke pasien.

  • Harapan Interaksi 

Berkaitan dengan kemampuan individu untuk melakukan interaksi itu sendiri. Individu mengharapkan lawan bicara untuk menjaga jarak percakapan yang tepat.

                                                         


3.3 Contoh Harapan Interaksi, dalam berkomunikasi dengan orang lain
 perilaku mendengarkan dan melihat kontak mata lawan bicara.

Hal tersebut yang sering diharapkan oleh lawan pembicara. Sejumlah perilaku lainnya penting untuk dipertimbangkan ketika menepatkan peran harapan sebelum dan selama interaksi berlangsung.



Harapan untuk perilaku manusia dipelajari

Individu mempelajari ekspektasi mereka baik dari budaya pada umumnya maupun individu dalam budaya itu. Contohnya :

Budaya Amerika Serikat mengajarkan bahwa hubungan dosen dengan mahasiswa digarisbawahi oleh rasa hormat profesional. Meskipun tidak secara eksplisit dinyatakan sebagian besar ruang kelas perguruan tinggi, dosen memiliki status sosial lebih dari mahasiswa. Oleh karena itu,  harapan tertentu ada dalam hubungandengan siswa mereka. Harapan yang muncul yaitu, mahasiswa mengharapkan dosen memiliki pengetahuan tentang materi perkulihaan, memaparkan materi kepada mahasiswa dengan cara yang jelas, dan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan mahasiswa tentang suatu topik. Mahasiswa juga mengharapkan dosen dapat untuk mengenali, mengakui, dan menegaskan mahasiswa di kelas yang menawarkan pemikiran mereka (Schrodt et al., 2008). Hubungan Mahasiswa-Dosen sebagai contoh dari budaya yang mengajarkan manusia memiliki harapan untuk perilaku manusia dipelajari.


Orang membuat prediksi tentang perilaku nonverbal

Asumsi ketiga berkaitan dengan prediksi yang dibuat manusia tentang komunikasi nonverbal, ahli teori EVT telah menerapkan gagasan harapan untuk perilaku verbal. Meskipun demikian, pernyataan asli EVT terkait secara khusus dengan perilaku nonverbal. Untuk tujuan ini, penting untuk menunjukkan keyakinan yang melekat dalam teori: Orang membuat prediksi tentang perilaku nonverbal orang lain.



4. Zona Proksemik

Gambar 4.1 Zona Proksemik

    •  Jarak Ruang Intim
    Jarak Ruang Intim mencakup perilaku dengan jarak 0-18 inci (46 sentimenter). Contoh jarak intim digunakan dalam kehidupan sehari – sehari untuk orang – orang terdekat, seperti pasangan suami istri.


    Gambar 4.2 Contoh Jarak Ruang Intim dalam pasangan suami istri 
    sedang mengobrol dengan jarak cukup dekat dan intens.


    • Jarak Sosial Zona Pribadi

    Jarak Ruang Pribadi mencakup perilaku dengan jarak dari 18 inci hingga 4 kaki. Menurut Hall (1966), jarak pribadi menjadi sedekat seperti memegang tangan orang lain untuk menjaga jarak lengan seseorang. Contoh Jarak ruang pribadi akan digunakan untuk keluarga dan teman.



    Gambar 4.3 Teman memiliki jarak sosial zona pribadi 
    untuk menikmati liburan bersama.



    Gambar 4.4  Keluarga memiliki  jarak sosial zona pribadi 
    untuk menikmati waktu luang bersama.

    Namun, Titik terjauh—4 kaki—biasanya dicadangkan untuk hubungan yang tidak terlalu pribadi, seperti pegawai penjualan. Hall menunjukkan bahwa dalam zona jarak pribadi, suara biasanya sedang, panas tubuh dapat dideteksi, dan nafas serta bau badan dapat terlihat.

    •  Jarak Sosial Zona Pasial

    Jarak Sosial Zona Pasial mencakup perilaku dengan jarak dari 4 hingga 12 kaki, jarak sosial zona pasial biasanya diperuntukkan bagi mereka yang berada dalam lingkungan sosial yang santai, misalnya, pesta koktail. Meski jaraknya terlihat agak jauh, tentu pasti kita pasti bisa merasakan tekstur kulit dan rambut di jarak sosial dalam hubungan formal rekan kerja. Dengan demikian, contoh jarak sosial zona pasial dipergunakan dilingkungan rekan kerja kantor.




    Gambar 4.5 Contoh Jarak Sosial Zona Pasial memiliki kedekatan
     jarak untuk berdiskusi bersama antar rekan kerja kantor.


    • Jarak Sosial Zona Publik
    Jarak sosial zona publik mencakup perilaku dengan jarak 12 kaki ataupun jaraknya lebih. Contoh jarak sosial zona publik digunakan dalam interaksi sosial seperti diskusi di kelas antara guru dan siswa.



    Gambar 4.6 Interaksi antara guru dengan
     siswa dikelas memiliki jarak sosial zona publik



    5. Wilayah

    - Wilayah utama, menandakan domain eksklusif individu. Contoh, bengkel atau komputer milik sendiri adalah wilayah utama. Faktanya, banyak orang menempatkan nama mereka di wilayah utama mereka untuk lebih menandakan kepemilikan.

    - Wilayah sekunder, menunjukan hubungan personal seseorang dengan sebuah area atau benda. Wilayah sekunder tidak eksklusif untuk seorang individu, tetapi individu tersebut merasakan semacam asosiasi dengan wilayah tersebut. Contoh, mahasiswa pendidikan vokasi menganggap perpustakaan kampus adalah wilayah sekunder mereka; mereka tidak memiliki gedung, tetapi mereka sering menempati ruang di dalam gedung.

    - Wilayah publik, tempat - tempat area yang terbuka untuk semua orang. Contoh pantai, taman, bioskop, dan area transportasi umum.



    6. Pelanggaran Valensi

    Ketika individu berbicara kepada lawan bicara mereka memiliki harapan. Harapan yang muncul didasarkan pada norma-norma sosial individu. Namun, ketika harapan dilanggar, seseorang banyak menggunakan Teori Pelanggaran Harapan untuk mengevaluasi pelanggaran pada valensi. Pelanggaran valensi mengacu dengan penilaian positif atau negatif dari perilaku yang tidak terduga. Valensi pelanggaran berfokus pada penyimpangan dari suatu harapan. Valensi pelanggaran membutuhkan pemaknaan suatu pelanggaran melalui interpretasi dan evaluasi (Burgoon & Hale, 1988). Sederhananya, komunikator mencoba menafsirkan makna pelanggaran dan memutuskan apakah mereka menyukainya. Jika, misalnya, seorang profesor berbicara sangat dekat dengan Anda, Anda dapat menafsirkan perilaku tersebut sebagai ekspresi superioritas atau intimidasi. Akibatnya, valensi pelanggaran akan menjadi negative atau Anda mungkin melihat pelanggaran sebagai sesuatu yang positif; Anda mungkin berpikir profesor menunjukkan rasa koneksi. Maka, valensi pelanggaran Anda akan positif. Sebagian besar penelitian di bidang pelanggaran menunjukkan bahwa pelanggaran cenderung berdampak negatif pada hubungan dekat.


    Bagaimana pemaparan Expectancy Violation Theory (Teori Pelanggaran Harapan) di atas? Nah, langsung dipraktikan dalam kehidupan sehari - hari ketika ingin berinteraks, agar lawan bicara memiliki kenyamanan saat berbagi cerita atau berdiskusi dengan kita(っ^▿^)


    Terima kasih sudah membaca tulisan blog yaaaa (✿◠‿◠) 
    Yukkk! Berdiskusi dikolom komentar dan bagikan pengalaman pribadi di kehidupan sehari - hari yang relevan dengan pemarapan Expectancy Violation Theory (Teori Pelanggaran Harapan) di atas ✍≧◠‿◠≦


    Referensi : West, R., Turner, L.H (2009). Introducing Communication Theory - Analysis and Applicaion. Edisi ke-empat. 


    Penulis merupakan mahasiswa semester 1 Jurusan Hubungan Masyarakat Program Vokasi Universitas Indonesia 



    23 comments:

    1. Wah keren banget kak! materinya sangat mudah dipahami

      ReplyDelete
    2. Replies
      1. Alhamdulillah, tunggu tulisan blog aku yan selanjutnya yaaa

        Delete
    3. bermanfaat banget mudah dipahami jugaa makasih yaaa

      ReplyDelete
    4. Makasih atas materinya yang bermanfaat ini, sehingga nambah ilmu pengetahuan tentang komunikasi

      ReplyDelete
    5. Wahh... informasi yang berguna untuk menambah wawasan terimakasih kepada penulis��

      ReplyDelete
    6. gokil dibahas secara singkat dan detail

      ReplyDelete
    7. Materinya sangat mudah dipahami dan sangat bermanfaat. Terima kasih

      ReplyDelete
    8. materinya sangat bermanfaat, mudah dipahami dan menambah pengetahuan bagi para pembacanyaa.. terimakasiih

      ReplyDelete
    9. wahh keren banget materinya jadi lebih paham tentang EVT!!

      ReplyDelete
    10. wihh kerenn bangett!!! materinya sangat bermanfaat dan menambah wawasan

      ReplyDelete
    11. Keren banget nih, materinya bermanfaat juga

      ReplyDelete
    12. wah keren bangett ternyata hal-hal sederhana bisa dijelaskan lewat teori komunikasi ya.. insightfull banget!!

      ReplyDelete
    13. wihh keren bangeet, very insightful! :D

      ReplyDelete
    14. Wahh sangat sangat bermanfaat bgt, makin luas wawasannya

      ReplyDelete
    15. Makasih ya informasinya, request bahas teori psikologi dong

      ReplyDelete
      Replies
      1. Alhamdulillah :) Terima kasih ya sudah mengujungi dan membaca blog aku, oke tunggu aja yaaaa.

        Delete
    16. tanpa disadari dalam berinteraksi atau berkomunikasi dengan lawan bicara ternyata terdapat arti tersendiri yahh, dan sudah ada penelitiannya jugaa. terima kasih penulis sudah memaparkan dengan baik ;)

      ReplyDelete
      Replies
      1. Hai mitha. Iya betul sekali :)
        Terima kasih kembalii yaaaa, tunggu karyaku selanjutnya yaa

        Delete
    17. Infonya bermanfaat banget Mell. Baru tau ternyata harapan seseorang dalam komunikasi itu ada ilmu nya sendiri juga ya. Ilmu ini bermanfaat bangett supaya kita bisa saling mengerti satu sama lain juga 😭. Nice ingfoo makasih Amel xixixi

      ReplyDelete
      Replies
      1. Hai Meli, Terima kasih ya sudah mengujungi dan membaca blog aku :)

        Delete

    Tindakan Wartawan Kepada Rachel Vennya Berpotensi Menyebabkan Pelanggaran Valensi, Kok Bisa?

      Holla  ≧◠ᴥ◠≦  Kemarin udah bahas Expectancy Violations Theory (Teori Pelanggaran Harapan). Bagaimana, apakah kalian paham? Untuk memaham...